cover
Contact Name
Dr. Evi Mu'afiah
Contact Email
muafiahevi@gmail.com
Phone
(0352) 481277
Journal Mail Official
-
Editorial Address
LPPM IAIN Ponorogo Jl. Pramuka No.156 Ponorogo
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam
ISSN : 19076371     EISSN : 25279254     DOI : -
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam is a journal based on Islamic research published by Institute for Research and Community Services, State Islamic Institute of Ponorogo. This journal first published in 2007 to facilitate the publication of research, articles, and book review. The Journal issued biannually in June and December.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 2 (2021)" : 10 Documents clear
PENGARUH WAWASAN KEAGAMAAN DAN WAWASAN KEBANGSAAN TERHADAP PERILAKU RELIGIUS DAN PERILAKU SOSIAL SISWA DI SMPN 2 TULUNGAGUNG DAN SMPN 1 KEDUNGWARU (JURNAL PENELITIAN ISLAM Atik Riyani; Nur Kholis
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v15i2.3369

Abstract

Membentuk manusia berkarakter yang baik sangat penting pada zaman modern. Saat ini remaja di Indonesia banyak yang memiliki perilaku  buruk, seperti: acuh atak acuh terhadap sesama, ketidak pedulian sesama, permusuhan, hamil diluar nikah, hilangnya sikap sopan santun, kurangnya rasa hormat dan berbagai permasalahan lain. Perilaku adalah bentuk aktivitas manusia, hal tersebut tentu tidak terjadi tanpa adanya pondasi setiap individu, orang yang berwawasan keagamaan dan kebangsaan baik, tentu akan berperilaku baik sesuai dengan wawasan yang dimilikinya. Adapun tata cara riset yang digunakan ialah tata cara kuantitatif dengan metode analisis diskripsi, uji asumsi klasik, product moment serta regresi berganda bantuan IBM SPSS 26. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 211 siswa. Instrumen penelitian berupa angket kuesioner, observasi, interview, dan dokumentasi. Tujuan riset ini yakni dapat diketahui pengaruh variabel independen dengan variabel dependen. Kesimpulan dari riset ini bahwa pengaruh wawasan keagamaan memiliki pengaruh sebesar 99,7% dan wawasan kebangsaan memiliki pengaruh sebesar 16,8%. Secara bersamaan terdapat interaksi yang positif dan signifikan antara wawasan keagamaan serta kebangsaan terhadap perilaku religius siswa sebesar 32,04%. [Forming good human character is very important in modern times. Currently, many teenagers in Indonesia have bad behavior, such as: indifferent to others, indifference to others, hostility, pregnancy out of wedlock, loss of manners, lack of respect, and various other problems. Behavior is a form of human activity, this certainly does not happen without the foundation of every individual, people who have good religious and national insight, will certainly behave well according to the insights they have. The research procedure used is a quantitative method with descriptive analysis method, classical assumption test, product-moment, and multiple regression assisted by IBM SPSS 26. The sample in this study amounted to 211 students. The research instruments were in the form of questionnaires, observations, interviews, and documentation. The purpose of this research is to know the influence of the independent variable on the dependent variable. This research concludes that the influence of religious insight influences 99.7% and national insight has an influence of 16.8%. Simultaneously there is a positive and significant interaction between religious insight and nationality on the religious behavior of students by 32.04%.]
THE WISDOM OF WAQF TRADITION AS THE MANIFESTATION OF ISLAMIC BOARDING SCHOOL’S INDEPENDENCE: A CASE STUDY AT TEBU IRENG ISLAMIC BORADING SCHOOL JOMBANG AND DARUSSALAM GONTOR MODERN ISLAMIC BOARDING SCHOOL Maliha, Novi Fitia
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v15i2.3559

Abstract

Pesantren adalah sebuah jawaban dari panggilan agama dan atas dasar basis spiritual, mengembangkan ajaran-ajaran agama melalui pendidikan dalam makna yang lebih luas. Pesantren menerjemahkan nilai-nilai agama sebagai bingkai pendidikan yang berupa sebuah usaha untuk mensintesiskan dan menggabungkan idealitas, ilmu, dan praktis kehidupan. Salah satu model filantropi yang ditawarkan dalam Islam adalah institusi wakaf . Wakaf merupakan pola swadaya pesantren dalam pembangunan yang seakan-akan menjadi oase di tengah perjuangan dakwah pengembangan pesantren dengan tantangan modernitas yang menekankan pada perubahan sebagai sumber dinamika sosial. Pesantren merepresentasikan kekuatan tradisi wakaf hingga mampu menopang kemandirian pesantren itu sendiri. Pada penelitian ini difokuskan pada kajian wakaf untuk kemandirian pesantren itu sendiri yaitu  Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang dan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo yang telah menjadikan wakaf sebagai kearifan tradisi. Pimpinan pondok adalah tauladan karena menjadi wakif pertama yang memberikan hartanya untuk kepentingan umat yaitu pesantren. Kearifan tradisi yang dicontohkan para pimpinan pondok ini menguatkan kapasitas kelembagaan pesantren dan kelembagaan pesantren wakaf yang sudah profesional dalam bentuk yayasan. Manajemen wakaf yang profesional dan bermanfaat berbasis kebutuhan riil pesantren sangat membantu pesantren untuk  bisa mandiri dan menopang kebutuhan pesantren. Hasil wakaf yang disalurkan pada internal pesantren atau sekitar pesantren akan meneguhkan kemandirian pesantren dalam institusi wakaf. [Pesantren is an answer to religious vocation and on a spiritual basis, develops religious teachings through education in a broader sense. The pesantren translates religious values as an educational frame in the form of an effort to synthesize and combine ideality, science and practical life. One of the philanthropic models offered in Islam is the waqf institution. Waqf is a pattern of pesantren self-help in development that seems to be an oasis in the midst of the da'wah struggle for the development of pesantren with the challenges of modernity that emphasize change as a source of social dynamics. The pesantren represents the strength of the waqf tradition to be able to sustain the independence of the pesantren itself. This research focuses on the study of waqf for the independence of the pesantren itself, Tebu Ireng Islamic Boarding School, Jombang and Modern Darussalam Gontor Ponorogo, which have made waqf a traditional wisdom. The leadership of the boarding school is a role model because it became the first waqf to give his wealth to the interests of the people, the pesantren. The traditional wisdom exemplified by the leaders of the boarding school strengthens the institutional capacity of the pesantren and waqf pesantren institutions which are already professional in the form of foundations. Professional and useful waqf management based on the real needs of pesantren greatly helps pesantren to be independent and sustain the needs of pesantren. The results of the waqf distributed to the pesantren internally or around the pesantren will reinforce the independence of the pesantren within the waqf institution]
EFFECTS OF MUHAMMAD ABDUH IN MALAYAN-INDONESIA ARCHIPELAGO Amir, Ahmad Nabil
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v15i2.2866

Abstract

Muhammad Abduh mempunyai pengaruh dan dampak yang kukuh dan luar biasa di kepulauan Nusantara. Karya-karya dan ideanya sangat berpengaruh dan kekal bertahan di rantau ini dengan kesannya yang meluas dalam landskap politik dan sosialnya. Beliau telah memberikan impak yang mendalam terhadap pergerakan Islam moden seperti Persyarikatan Muhammadiyah, Jam‘iyah al-Irsyad, Persatuan Islam (Persis), Pensyarikatan Ulama, Hizbul Muslimin, dan Sarekat Islam. Tafsir al-Manar-nya telah memberi pengaruh yang jelas kepada karya-karya tafsir yang terhasil di Nusantara, seperti Tafsir al-Azhar, Tafsir al-Qur’anul-Karim, dan sebagainya. Majalah al-Manar yang diilhamkan oleh Muhammad Abduh dan Rashid Rida telah memberikan inspirasi dan pikiran dasar terhadap banyak berkala dan akhbar yang berorientasikan reform yang menyalin dan menerjemahkan tulisan-tulisannya seperti majalah al-Munir, al-Imam, al-Ikhwan, Saudara, dan lainnya. Justeru, makalah ini bertujuan meninjau pengaruh Abduh yang ekstensif dalam kebangkitan gerakan pembaharuan di Arkipelago Melayu. Kajian ini berbentuk studi kualititif dari jenis penelitian pustaka dengan metode analisis kandungan. Data yang terkumpul dianalisis secara deksriptif dan analitik. Penemuan kajian membuktikan bahawa Muhammad Abduh mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harakat pembaharuan (tajdid) dan tradisi rasional yang berkembang di kepulauan Melayu-Indonesia.[Muhammad Abduh had a remarkably profound and lasting impact in South East Asia. His works and ideas were highly influential in the region with strong repercussion in its political and social landscape. He had strongly impacted the movements of Muhammadiyah, al-Irsyad and Persatuan Islam (Persis). His Tafsir al-Manar had broke the ground with rational outlook that influence major works of tafsir such as Tafsir al-Azhar, Tafsir al-Quranul Karim, and others. The Majallah al-Manar planned and initiated by Muhammad Abduh had significantly inspired many reform oriented works and periodicals such as journal al-Imam, al-Munir, al-Ikhwan, Saudara, al-Dhakhirah al-Islamiyah and Seruan Azhar. Thus this paper attempts to survey Abduh’s extensive influence and its impact on Islamic reform (tajdid) in the Malay Archipelago. The method of study is based on qualitative approaches, using content analysis method. It was conducted based on library research to investigate the related data that was subsequently analyzed using descriptive-analytical approaches, The finding concluded that Muhammad Abduh had deep influence in religious reform and rational tradition that flourished in the Malay-Indonesian Archipelago.]
THE RELATIONS OF SOCIAL ACTION AND RELIGIOUS DISCOURSES IN THE PHENOMENON OF TOLAK BALA "DISASTER PREVENTION" OF COVID-19 IN TINGGIRAN VILLAGE, BATOLA Riza Saputra
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v15i2.3197

Abstract

Artikel ini membahas fenomena kegiatan pencegahan bencana atau “tolak bala” Covid-19 yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tinggiran Baru, Barito Kuala. Kegiatan ini diasumsikan oleh masyarakat sekitar dapat menghentikan dan menangkal virus Corona. Namun, hasil sebenarnya yang diperoleh dari kegiatan ini masih belum pasti. Oleh karena itu, menarik untuk mengetahui mengapa masyarakat di Desa Tinggiran melakukan ritual tolak bala untuk mencegah bencana covid-19. Untuk menjawab pertanyaan ini, kami menggunakan teori tindakan sosial yang disandingkan dengan wacana keagamaan dalam pandangan Max Weber dan mengumpulkan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi, hasil penelitian ini mengarah pada beberapa poin: Pertama, peran narasi sejarah-tradisional, pandangan masyarakat desa terhadap kegiatan tolak bala terbentuk dari peristiwa sejarah yang berurutan bahwa tolak bala adalah hal yang biasa. aktivitas dan selalu menjadi alternatif untuk menghadapi situasi tersebut. Kedua, peran emosional-afeksi, dalam kegiatan tolak bala emosi merupakan salah satu faktor penentu yang mendukung keinginan masyarakat untuk melakukan kegiatan ini, Ketiga, peran tokoh agama dan kharismanya dalam struktur sosial desa Tinggiran Baru telah memperkuat narasi keagamaan dan mendorong masyarakat untuk mematuhi seruan kegiatan tolak bala. [This study discusses the phenomenon of disaster prevention activity or "tolak bala" of Covid-19 practiced by the villagers of Tinggiran Baru, Barito Kuala. The local people assume this activity can stop and ward off Coronavirus. However, the actual result obtained from this activity is still uncertain. Thus, it is exciting to know why people in Tinggiran village practice a tolak bala to prevent the covid-19 disaster. We use social action theory juxtaposed with religious discourse in Max Weber's view and collect the data with observation, interview, and documentation to answer this question. The results of this study lead to several points: First, the role of traditional-historical narrative, the view of villagers on tolak bala activity formed by the successive historical events that tolak bala is a common activity always becomes an alternative to deal with such situation. Second, the role of emotional-affectional in tolak bala activity is one of the determining factors that support the community's desire to do this activity. Third, the role of religious leaders and their charisma in the social structure of the village Tinggiran Baru has strengthened the sacred narrative and encouraged people to obey the call of tolak bala activity.]
STRATEGI PEMASARAN AMANAH FINANCE CABANG BULUKUMBA DALAM MENINGKATKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH Syahruddin Kadir; Muh. Amir Basri
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v15i2.2277

Abstract

Amanah Finance Cabang Bulukumba adalah salah satu lembaga keuangan non bank dalam bidang pembiayaan berkonsep syariah. Lembaga keuangan non bank ini menghendaki proses pembiayaan terbebas riba dan terfokus pada permintaan serta minat masyarakat. Maka Amanah Finance memerlukan adanya penerapan strategi pemasaran yang sesuai syariah sehingga dapat meningkatkan pembiayaan murabahah. Penelitian ini merupakan kualitatif. Data dikumpulkan dengan pengamatan mencakup deskripsi dalam konteks mendetaol yang disertai catatan hasil pengamatan, wawancara, serta hasil analisis dokumen dan catatan. Teknik analisis menggunakan deskriptif analitis dan SWOT. Dengan hasil penelitian bahwa strategi pemasaran Amanah Finance Cabang Bulukumba dalam meningkatkan pembiayaan akad murabahah terbagi menjadi dua yaitu strategi internal dan eksternal. Strategi internal yang dilakukan adalah dengan menjalankan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi 4P yakni strategi penentuan lokasi (place), strategi produk (produk), strategi harga (price), dan strategi promosi (promotion). Strategi eksternal yang dilakukan Amanah Finance terbagi menjadi dua faktor lingkungan. Pertama; lingkungan mikro adalah kekuatan yang dekat dengan lembaga yang bersangkutan dengan pelayanan nasabah. Kedua; lingkungan makro lebih menekankan kepada kemampuan yang mempengaruhi  lembaga Amanah Finance secara keseluruhan. Strategi pemasaran yang dilakukan menunjukkan bahwa pembiayaan kendaraan dengan akad murabahah memiliki kekuatan yang lebih besar daripada kelemahannya, begitupun dengan peluangnya lebih besar daripada ancamannya. Kata Kunci: strategi pemasaran; pembiayaan; murabahah
NILAI-NILAI AJARAN TASAWUF SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Leli Mujiyati
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v15i2.2747

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga diartikan sebagai tindak kejahatan yang konteksnya suatu hubungan yang intim. Baik kekerasan dalam bentuk fisik, psikis, emosional, seksual ataupun terlantarnya anggota keluarga. Islam memerintahkan para suami agar memperlakukan istri dengan cara yang baik. Islam juga mengajarkan  etika dan moral serta dibenarkan oleh syar’i. Peneliti memfokuskan tentang nilai-nilai tasawuf sebagai upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, sehingga rumusan masalahnya antara lain: (1) Apa pengertian kekerasan dalam rumah tangga? (2) Apa saja faktor-faktor kekerasan dalam rumah tangga? (3) Bagaimana dampak kekerasan dalam rumah tangga? (4) Bagaimana nilai-nilai ajaran tasawuf sebagai pencegah kekerasan dalam rumah tangga?. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan (library research) dalam hal ini peneliti menentukan literatur-literatur yang ada korelasinya dengan peran tasawuf terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang digunakan adalah deskriptif analisis yakni penguraian secara teratur seluruh konsep yang ada masih berkaitan dengan pembahasan. Penerapan nilai-nilai tasawuf seperti muhasabah, qanaah, ridha, sabar dan syukur dalam kehidupan sehari-hari akan membuat rumah tangga kedalam keluarga yang baik dan menghindarkan dari pertikaian. [Domestic violence is defined as a crime in the context of an intimate relationship. Both violence in the form of physical, psychological, emotional, sexual or neglected family members. Islam commands husbands to treat their wives in a good manner. Islam also teaches ethics and morals and is justified by syar'i. The researcher focuses on the values of Sufism as an effort to prevent domestic violence, so that the formulation of the problem includes: (1) What is the meaning of domestic violence? (2) What are the factors of domestic violence? (3) What is the impact of domestic violence? (4) What are the values of Sufism as a deterrent to domestic violence? The type of research used in this study is library research, in this case the researcher determines the literature that has a correlation with the role of Sufism on domestic violence. This study uses a qualitative approach with the method used is descriptive analysis, namely the regular breakdown of all existing concepts that are still related to the discussion. The application of Sufism values such as muhasabah, qanaah, ridha, patience and gratitude in daily life will make the household into a good family and avoid conflict.]
KEBIJAKAN ZAKAT PROFESI DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF FIKIH ISLAM: ANALISIS PEDOMAN PELAKSANAAN ZAKAT PROFESI KEMENTRIAN AGAMA, MAJELIS ULAMA INDONESIA, DAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL Reno Ismanto; Muhammad Amin
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v15i2.3272

Abstract

Di Indonesia kebijakan pembayaran zakat profesi diserahkan kepada tiga lembaga yaitu Kementrian Agama, Majelis Ulama Indonesia, dan Badan Amil Zakat berdasarkan tinjauan Fikih Islam. Aturan tertulis mengenai kewajiban zakat profesi ini tertuang dalam Fatwa MUI nomor 3 tahun 2003 dan Peraturan Menteri Agama nomor 52 tahun 2014. Aturan tersebut diimplementasikan dalam pengumpulan zakat yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional. Dengan menggunakan metode analasisis komparatif, kajian ini menemukan adanya perbedaan antara aturan pelaksanaan zakat profesi di Indonesia dengan pendapat ulama fikih secara umum pada penentuan nishab. Perbedaan tersebut terletak pada penghitungan nishab berdasarkan pendapatan dikurangi kebutuhan pokok pada pendapat para ulama fikih. Aspek inilah yang tidak diperhitungkan dalam pelaksanaan zakat profesi di Indonesia. Dengan demikian, ada potensi seorang yang belum dikategorikan wajib zakat menurut jumhur ulama fikih menjadi kategori muzakki berdasarkan fatwa MUI dan PMA. [In Indonesia, the policy of paying professional zakat is left to three institutions, namely the Ministry of Religion (KEMENAG), the Indonesian Ulema Council (MUI), and the Amil Zakat Agency (BAZNAS) based on a review of Islamic Jurisprudence. The written rules regarding professional zakat obligations are contained in the MUI Fatwa number 3 of 2003 and the Minister of Religion Regulation number 52 of 2014. These rules are implemented in the collection of zakat carried out by the National Amil Zakat Agency. By using a comparative analysis method, this study finds a difference between the rules for implementing professional zakat in Indonesia and the opinion of fiqh scholars in general in determining the nishab. The difference lies in the calculation of nishab based on income except basic needs in the opinion of fiqh scholars. This aspect is not taken into account in the implementation of professional zakat in Indonesia. Thus, there is the potential for someone who has not been categorized as obligatory for zakat according to the number of fiqh scholars to be categorized as muzakki based on the MUI and PMA fatwas.] 
AN ANALYSIS OF ISLAMIC BOARDING SCHOOL STRATEGY IN EMPOWERING THE ECONOMY OF THE SOCIETY DURING COVID 19 PANDEMIC: A STUDY AT RAUDHATUL ULUM SAKATIGA ISLAMIC BOARDING SCHOOL, SOUTH SUMATERA Abizar Abizar; Nina Ramadhani Wulandari; Ibnu Irawan
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v15i2.2749

Abstract

Kondisi pandemi Covid-19 yang meluas saat ini mengancam dan berdampak pada perekonomian masyarakat kelas bawah. Dimana harga pangan naik dan permintaan pasar meningkat dalam skala nasional. Pesantren dengan kegiatan pendidikan dipandang mampu memberikan nafas dan kehidupan bagi masyarakat sekitar, sehingga perlu mengkajinya agar dapat memperoleh manfaat melalui suatu kajian. Masalah yang diteliti adalah; 1) eksplorasi program pemberdayaan ekonomi Pondok Pesantren Raudhatul Ulum sebagai potensi pemulihan ekonomi 2) relevansi prinsip-prinsip pemberdayaan ekonomi syariah dalam program pemberdayaan pemulihan ekonomi di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum. Hasilnya adalah: 1) Program digulirkan; Wisata islami, penyediaan penginapan, laundry, pengadaan makanan, kerjasama penyediaan kantin, pelayanan outbond, penyediaan sarana olahraga berupa lapangan futsal dan gedung olah raga, pelaksanaan agribisnis, permodalan dan kerjasama di bidang pertanian, penyediaan air mineral. 2) Program-program tersebut relevan untuk dilaksanakan di lingkungan lembaga pendidikan sebagai pusat roda pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi covid 19. Program ekonomi adalah program yang dilandasi nilai-nilai keadilan, mas'uliyah atau tanggung jawab, dan takaful, dengan tujuan program ekonomi adalah pemulihan ekonomi, ekonomi kelembagaan yang sehat, dan masyarakat yang sejahtera. Kata kunci: Pesantren; Pemberdayaan ekonomi; Covid-19 Abstract:The current condition of the widespread Covid-19 pandemic threatens and has an impact on the economy of the lower class. Where food prices rise and market demand increases on a national scale. Islamic boarding schools with educational activities are seen as being able to provide breath and life for the surrounding community, so it is necessary to study them in order to obtain the benefits through a study. The problems studied are; 1) exploration of the economic empowerment program of the Raudhatul Ulum Islamic Boarding School as a potential for economic recovery 2) the relevance of the principles of Islamic economic empowerment in the economic recovery empowerment program at the Raudhatul Ulum Islamic Boarding School. The results are: 1) The program is rolled out; Islamic tourism, provision of lodging, laundry, food procurement, cooperation in providing canteens, outbound services, provision of sports facilities in the form of futsal fields and sports halls, implementation of agribusiness, capital and cooperation in agriculture, provision of mineral water. 2) The programs is relevant to be implemented within educational institutions as the center of the community's economic recovery wheel during the covid 19 pandemic. The economic program is a program based on the values of justice, mas'uliyah or responsibility, and takaful, with the aim of the economic program being a recovering economy, a healthy institutional economy , and a prosperous society. Keywords:
SPIN-OFF SHARIA BANKING IN INDONESIA: CALCULATION PROJECTION AND CRITICAL STUDY REGULATION Angrum Pratiwi; Fitra Rizal; Dedy Mainata
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v15i2.2722

Abstract

Undang-undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 menyebutkan bagi Bank Umum Konvensional (BUK) yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) dengan nilai aset telah mencapai paling sedikit 50% dari total nilai aset bank induknya atau 15 (lima belas) tahun sejak berlakunya Undang-undang wajib menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Dalam Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Tahun 2020-2025 terkait Perizinan, Pengaturan dan Pengawasan, OJK tidak menjelaskan kesiapan UUS untuk spin off dari Bank Induk Konvensional menjadi BUS. Penelitian ini bertujuan mengkritisi kebijakan pemerintah terkait perubahan UUS menjadi BUS, serta memberi masukan untuk merevisi Undang-undang Perbankan Syariah terkait perubahan UUS menjadi BUS. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Unit Usaha Syariah (UUS) bisa berubah menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada tahun 2034 bukan pada tahun 2023. Peraturan dan regulasi terkait teknis operasional persiapan transmisi pemisahan UUS menjadi BUS, perlu diperkuat kembali dan dipertegas dengan peraturan yang baru. [Sharia Banking Law No. 21 of 2008 states that Conventional Commercial Banks (BUK) that have Sharia Business Units (UUS) with asset values have reached at least 50% of the total asset value of their parent bank or 15 (fifteen) years since the enactment of the Law are obliged to become Commercial Banks. Sharia (BUS). In the 2020-2025 Sharia Banking Development Roadmap related to Licensing, Regulation and Supervision, OJK did not explain the readiness of UUS to spin off from a Conventional Parent Bank to become a BUS. This study aims to criticize government policies regarding the change of UUS to BUS, as well as to provide input for revising the Sharia Banking Law regarding the change from UUS to BUS. This research is a quantitative research with a descriptive approach. The results showed that the Sharia Business Unit (UUS) could turn into a Sharia Commercial Bank (BUS) in 2034 instead of 2023. Regulations and regulations related to the technical operational preparation for the transmission of separation of UUS into BUS, need to be strengthened and reinforced with new regulations.]
Praktik Reksadana Online Syariah pada Aplikasi Bibit dalam Tinjauan Hukum Islam Diky Faqih Maulana; Abdul Rozak
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v15i2.2690

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik reksadana online syariah pada aplikasi Bibit dalam tinjauan hukum Islam. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan normatif yang mendasarkan nash dan ijtihad para ulama sebagai upaya pemberian norma terhadap objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, praktik reksadana online syariah pada aplikasi Bibit sudah sama dengan DSN Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk reksadana syariah. Dilihat dari fikih muamalat, juga telah memenuhi unsur dan syarat akad berupa para pihak, ijab dan kabul, objek akad dan tujuan akad. Transaksi dalam Bibit telah memenuhi beberapa asas akad seperti prinsip kesamaan (mabda’ at-tawazun fi a-mu’awadah), prinsip kebaikan dan prinsip dapat dipercaya. Adanya pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah dalam sistem tata kelola syariah (shariah governance) dan OJK yang mengevaluasi setiap 6 bulan terhadap Daftar Efek Syariah.  Batasan Bibit terhadap maksimal rasio utang aset perusahaan sebesar 45%, penerapan prinsip Socially Responsible Investment (SRI), gratis biaya transfer, gratis biaya komisi, bebas pajak, bisa menambah atau mencairkan dana kapan saja merupakan suatu implementasi maqashid as-syariah. Namun perlu dievaluasi kembali terkait bank kustodian yang masih memakai bank konvensional atau non syariah. [This study aims to analyze the practice of sharia online mutual funds in the Bibit application in Islamic law review.  This research is a descriptive analysis with a normative approach based on the texts and ijtihad of the Ulama as an effort to give norms to the object of research.  The results showed that overall, the practice of sharia online mutual funds in Bibit application was in accordance with the DSN Fatwa Number 20/DSN-MUI/IV/2001 regarding the guidelines for implementing investments for Islamic mutual funds.  Judging from the muamalat fiqh, it has also fulfilled the elements and conditions of the contract in the form of the parties, agreement , the object of the contract and the purpose of the contract.  Transactions in Bibit have fulfilled several contractual principles such as the principle of balance (mabda' at-tawazun fi a-mu'awadah), the principle of benefit and the principle of mandate.  There is supervision by the Sharia Supervisory Board in the sharia governance system and OJK which evaluates every 6 months the Sharia Securities List.  The limit of seeds to the maximum debt ratio of company assets is 45%, the application of the principles of Socially Responsible Investment (SRI), free transfer fees, free commission fees, tax free, being able to add or withdraw funds at any time is an implementation of maqashid as-sharia.  However, it needs to be re-evaluated regarding custodian banks that still use conventional or non-Islamic banks.]

Page 1 of 1 | Total Record : 10